Emak Bapaknya Banting Tulang Jadi Dokter, Afgan Ternyata Punya 1 Ritual Keluarga yang Anti Mainstream, Ngaku Harus Nginap ke Hotel Setiap Lakukan Ini: Tradisi Ini Agak Aneh


Afgan memang dikenal sebagai penyanyi kenamaan Tanah Air yang kesuksesannya tak perlu diragukan lagi.

Nama Afgan sendiri mulai melejit kala menyanyikan lagu ‘Terima Kasih Cinta’.

Hingga kini, karier pemilik nama Afgansyah Reza ini makin moncer sampai membuatnya hidup bergelimang harta.

Meski punya karier moncer dan jadi sorotan publik, nyatanya tak banyak yang tahu soal keluarga sang penyanyi.

Melansir dari NOVA.id, Afgan dan keluarganya rupanya memiliki ritual tahunan yang cukup unik dan anti mainstream.

Ritual ini pun pernah diungkap Afgan seperti diwartakan NOVA.id pada Sabtu, 24 Januari 2009 silam.

Kala itu, Afgan awalnya mengaku merasa beruntung memiliki dua orangtua yang berpendidikan tinggi.

Banyak pelajaran berharga diberikan dari orangtua untuk Afgan dan saudara-saudara kandungnya.

“Meski Mama suka berlebihan, sesungguhnya aku amat bersyukur punya orangtua yang pendidikannya tinggi. Selain pola pikir liberal, mereka juga mengenalkan kehidupan yang demokratis pada kami. Dengan begitu kami bisa bebas melakukan apa yang kami inginkan, tentunya di jalur positif dan dalam pantauan mereka,” ungkap Afgan.

Baca Juga: Pantas Betah 12 Tahun Sandang Status Janda, Rossa Blak-blakkan Bongkar Kisah Pahit Saat Cerai dari Yoyo Padi, Singgung Soal Trauma yang Membekas

Dari banyak ajaran, Afgan menyebut bahwa peraturan soal makanan menjadi hal penting yang sama sekali tak boleh dilanggar.

Rupanya, kedua orangtua Afgan berprofesi sebagai dokter spesialis.

“Tapi ada lo, satu ajaran mereka yang tak boleh kami bantah, yakni soal makanan. Papa selalu mengatur apa yang boleh dan tak boleh kami konsumsi. Aturan ini makin ketat saat Papa diketahui menderita kolesterol tinggi. Jika Papa dan Mama cerewet tentang hal satu ini, harap maklum. Mereka kan, dokter,” katanya.

“Papa adalah dokter ahli anestesi, sedang Mama adalah dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Internasional Bintaro. Jika saat kecil aku dan adik-adik harus hidup sederhana, kini tidak lagi. Berkat kesabaran serta ketekunan Papa dan Mama bekerja, kami bisa hidup dengan lebih layak,” imbuh Afgan.

Afgan mulai bercerita kedekatannya dengan keluarga, termasuk dengan para saudara kandung.

“Dengan kakak dan adik-adik, aku sangat dekat. Terutama dengan kakak yang usianya 4 tahun di atasku. Semua yang tak bisa kubicarakan dengan orangtua, teman, atau kedua adik, bisa kubicarakan dengannya. Kami sudah seperti sahabat,” ungkap Afgan.

“Jarak usiaku dengan saudara-saudaraku memang lumayan jauh. Dengan adik perempuan yang di bawahku, selisih 2 tahun. Sementara dengan adik laki-laki yang bungsu, terpaut 15 tahun,” imbuhnya.

Memiliki banyak saudara kandung, ternyata keluarga Afgan punya tradisi unik yang selalu dilakukan setiap tahun.

“Ada satu tradisi unik yang selalu dilakukan keluargaku saat adik bungsuku belum lahir, yakni merayakan ulang tahun di hotel. Bukan seperti orang-orang lain, yang pakai pesta lengkap dengan tamu dan acara tiup lilinnya, lho. Melainkan hanya menginap 2 hari, menghabiskan waktu bersama-sama di dalam kamar hotel,” cerita Afgan.

“Jadilah dalam setahun kami bisa menginap di 5 hotel berbeda, di seputaran Jakarta. Awal Maret, saat Mama ulang tahun, kami nginap di Hotel A. Setelah itu, pertengahan Maret, di hari ulang tahun Papa, kami nginap di Hotel B. Dan di ulang tahunku, 27 Mei, kami nginap di Hotel C. Begitu seterusnya hingga semua dapat giliran,” tutur pelantun ‘Sadis’ ini.

Afgan pun menyadari bahwa kebiasaan tersebut terbilang unik dan agak aneh.

Namun, rupanya orangtuanya punya alasan tertentu untuk membuat kebiasaan tersebut.

“Kalau dipikir-pikir, tradisi ini agak aneh. Bukankah lebih baik ngumpul di rumah saja, lebih praktis dan ekonomis. Lucunya, tiap aku tanya Mama atau Papa tentang ihwal tradisi ini, mereka pasti jawab, “Kan, dulu kalian yang minta seperti itu,” jelas Afgan.

“Saat ini, tradisi itu tak lagi kami lakukan. Meski merasa aneh, aku tak menyesalinya. Mungkin kebiasaan ini yang telah membuat kami lebih dekat satu sama lain. Belakangan ini, setelah perekonomian keluarga membaik, Papa dan Mama memilih membawa kami berlibur, ke Padang, Bali, atau Singapura,” tutupnya.

Bukan hanya orangtuanya yang sudah mapan, Afgan sendiri kini tumbuh jadi pria lajang yang banyak bisnis.

Dikutip dari Tribun Pontianak, Minggu (1/10/2017), Afgan pernah mengungkapkan beberapa apartemen dan rumah yang disewakan.

“Sekarang udah mulai investasi di properti, apartemen, itu udah paling suka. Iya disewain,” ujar Afgan.

“Jadi, apartemen aku, furniture aku bikin, terus aku furnished, abis itu aku sewain. Ada rumah juga udah aku sewain,” imbuhnya.

Saat itu, Afgan memiliki enam apartemen, terdiri dari empat kelas premium dan dua kelas menengah.

Selain itu, Afgan juga mempunyai dua rumah dan investasi lainnya berupa bisnis, dari usaha restoran, event organizer, lini busana, hingga rumah karaoke.

Saat ini tentu kekayaan Afgan dan keluarganya kian bertambah ya.

Author: 
author