Jatuh Bangun Erlyanie,ART Gaji Rp100 Ribu yang Kini Punya Pabrik Skincare: Omzet Rp1,3 M Perbulan


Inilah kisah jatuh bangun Erlyanie, Asisten Rumah Tangga (ART) yang kini sukses menjadi miliarder dengan mendirikan pabrik kosmetik raksasa.

Sukses menjadi bos kosmetik, Erlyanie memiliki omzet Rp1,3 miliar perbulan.

Kesuksesannya kini merupakan hasil jerih payahnya selama ini dalam berkarier mulai dari ART hingga kini jadi pebisnis.

Wanita yang dulunya hanyalah asisten rumah tangga ini pun sanggup membangun rumah senilai Rp5 miliar.

Tapi siapa sangka, wanita asal Boyolali, Jawa Tengah ini sempat menjual barang apa saja termasuk panci hingga pakaian dalam untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Kesuksesan tidak diraih secara instan, seperti itu kata pepatah yang seolah menggambarkan cerita sukses Erlyanie, mantan asisten rumah tangga (ART) yang kini menjadi pengusaha sukses di bidang kosmetik.

Erlyanie, perempuan asal Boyolali, Jawa Tengah ini merupakan founder dari B Erl Cosmetics.

Label kosmetiknya yang diluncurkan sekitar lima tahun lalu itu kini sudah memiliki 50 ribu member di seluruh Indonesia.

Kesuksesan yang diraihnya bukan tanpa usaha keras. Ia sempat merasakan kesulitan secara finansial hingga gagal merintis bisnis.

Kepada Kompas.com, Erylanie menceritakan perjalanannya sebagai pebisnis sukses yang dulunya seorang pembantu atau asisten rumah tangga (ART).

Merantau ke Jakarta untuk jadi ART

Keinginan untuk tidak menjadi beban keluarga karena tergolong “tidak mampu” membuatnya nekat merantau ke Jakarta di usia 13 tahun.

Pada saat itu ia bekerja sebagai ART yang hanya digaji Rp 100 ribu perbulan. Enam bulan perjalanannya sebagai ART tak semulus yang dibayangkan.

Untuk bocah usia 13 tahun, saat melakukan pekerjaan rumah tangga ia dianggap “tidak bisa kerja” oleh majikannya.

“Aku dibalikin lagi ke tante seolah dianggap tidak bisa kerja. Karena di kampung itu beda kan, nyapu ngepel masih oke.” jelasnya.

“Tapi aku menggosok untuk bikin garis lurus di kemeja saja nggak bisa. Lalu aku dibalikin lagi ke tante aku, sedih banget sih,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Kegagalan ini tak membuatnya patah semangat dalam mencari uang.

Selang beberapa waktu ia mendapat kerja lagi sebagai seorang pembantu.

Di momen ini, Erlyanie mendapat majikan yang menganggapnya sebagai anak.

Tapi, selama dua tahun pertama dia sama sekali tidak digaji.

Keinginannya untuk melanjutkan sekolah pun semakin kuat. Bahkan ia curi-curi waktu ngintip ke sekolah SMP sampai diusir satpam karena dikira gelandangan.

Sampai akhirnya, ia didatangi oleh kepala sekolah yang ternyata tetangga majikannya.

Kepala sekolah ini mendatangi majikannya dan meminta izin agar Erlyani mendapat pendidikan yang layak.

“Karena nggak digaji itulah saya jadi punya kesempatan untuk sekolah.” ujarnya.

“Karena majikan saya ini menganggap anaknya sendiri, saya berpikir, nggak apa nggak digaji tapi bisa disekolahin,” jelasnya..

Selama enam tahun inilah Erlyanie menjalani hidup sebagai pelajar sekaligus asisten rumah tangga sampai lulus SMA.

Awal memulai bisnis

Erlyanie yang hanya lulusan SMA kemudian bekerja di Jakarta menjadi SPG hingga uangnya dia kumpulkan untuk membiayai sendiri kuliahnya sampai D3.

Setelah lulus kuliah, ia melanjutkan jenjang pendidikannya untuk menempuh S1, lagi-lagi dengan biaya sendiri.

Saat itu, zamannya online shop tengah berkembang tapi belum banyak pesaing.

Ia pun mencoba peruntungan untuk jualan online.

Barang apapun ia jual, mulai dari panci, obat herbal, pakaian dalam, alat-alat olahraga, handphone dan lain sebagainya.

Tapi, barang pertama yang pertama kali dia jual dan laris manis adalah obat penggemuk badan dengan modal Rp 100 ribu.

“Awalnya saya nggak tahu kenapa bisa beli obat herbal padahal saya nggak butuh-butuh banget.” ujarnya.

“Tapi setelah pikirkan lagi ternyata saya tertarik karena teknik copywriting yang ditulis pada iklan broadcast BBM,” kata Erlyanie.

Melihat hal tersebut, ia pun terus mengasah kemampuannya dalam berjualan selama kurang lebih empat tahun.

Di momen tersebut, sebagai dropshipper Erlyanie memiliki reseller dan pelanggan setia yang kalau jual apa saja, pasti laris diborong.

“Kalau jualan, saya memang terus terang dengan apa yang dijual. Mulai dari kelebihan barang itu apa, kekurangannya apa, saya sampaikan ke pembeli, jadi banyak yang percaya. Mau jual apa saja mereka pasti beli, reseller mau menjual lagi barang dagangan saya,”

Bersama dengan suaminya, Erlyanie juga sempat membuat bisnis restoran dan gagal.

Namun karena cenderung memiliki passion di industri kosmetik, ia lebih memilih menekuni industri kosmetik.

“Sejak jualan kosmetik kok saya merasa senang dan jadi banyak belajar seputar kosmetik yang aman seperti apa dan lain sebagainya,” tandas Erlyanie.

Terjun ke industri skincare dan kosmetik

Dari kesenangannya menjual kosmetik, ia jadi banyak menekuni industri ini.

Respons dari pembeli yang antusias pun membuatnya semangat mengembangkan bisnis kosmetik.

Dengan uang yang dikumpulkan dari jualan palugada semasa kuliah itu dan respons pembeli yang tinggi, ia melihat peluang dan berniat membuat brand sendiri bernama B Erl.

Singkat cerita setelah bertemu partner dan produsen skincare yang tepat, produk pertama yang dirilis melalui brand B Erl berupa facial serum.

Ia menemukan produsen skincare yang tepat yang bisa membuat formula produk perawatan kulit yang aman digunakan.

Awal dirilis pada 2017, produk facial serum tersebut laku 6 ribu botol dalam waktu tiga hingga enam hari.

Kemudian B Erl selalu berinovasi dengan produk skincare dan kosmetik untuk memenuhi kebutuhan para beauty enthusiast.

Tak heran jika produknya itu pun sempat direview oleh Tasya Farasya dan influencer lainnya.

“Dari situ ternyata permintaan luar biasa dan banyak juga testimoni dari pelanggan dan B Erl Family (member). Karena sejak jualan kosmetik dulu saya tahu betul, sebenarnya apa yang dicari pelanggan dan itu yang saya terapkan di brand sendiri,” jelas Erlyanie.

Terus berinovasi

Melihat antusias diminati para pelanggan, Erlyanie pun tak berhenti untuk memodifikasi produk kecantikannya yang kini sudah memiliki sertifikasi BPOM dan Halal dari MUI.

“Ke depannya harapan saya ingin brand ini menjadi salah satu top brand lokal yang memiliki kualitas internasional. Jadi akan banyak yang akan kami lakukan agar B Erl ini terus berinovasi,” tambahnya.

Kini brand tersebut sudah memiliki 12 produk skincare dan 11 produk make up, ke depannya Erlyanie terus melengkapi dan memperluas range produk ke produk bodycare dan personal care.