Sosok Nasrul Nasir alias Saru Suami Nur Utami Selebgram Makassar,Kaki Tangan Fredy Pratama


Sosok Nasrul Nasir (NN) alias Saru (SR), suami selebgram Nur Utami, selebgram Makassar, yang kini jadi buronan polisi kasus narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.

Nur Utami diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka setelah ditangkap polisi pada Sabtu (6/9/2023) lalu.

Nur Utami ditetapkan tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait sindikat narkoba Fredy Pratama.

Adapun Nur Utami jadi tersangka, buntut dari sang suami, NN, merupakan bandar narkoba.

Siapa Nasrul Nasir sebenarnya ?

NN alias SR merupakan warga asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, merupakan bandar narkoba yang masih buron.

NN adalah kaki tangan dari Fredy Pratama.

NN alias SR ini merupakan pengendali jaringan narkoba Fredy Pratama di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Suami NU inisial S saat ini masih dalam pencarian penyidik dan secara langsung berperan sebagai pengendali wilayah Sulsel bersama WW yang sudah ditangkap dan ditahan sebelumnya,” kata Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi, Senin (18/9/2023).

Nur Utami terseret dalam kasus suaminya itu karena berperan menampung hasil penjualan narkoba dari suaminya itu kemudian dibelanjakan sejumlah barang.

“Adapun peran yang bersangkutan (Nur Utami) adalah menampung hasil penjualan narkoba yang kemudian di belanjakan dalam bentuk kendaraan dan barang barang bermerek serta pembelian aset berupa tanah dan bangunan,” jelasnya.

Sejumlah aset barang milik Nur Utami dan suaminya itu kini disita Bareskrim Polri.

Namun, Jayadi masih belum merinci lebih jauh soal aset-aset yang telah disita dari Nurul Utami.

Dari informasi dihimpun, sebelum dinyatakan buron, keberadaan NN alias SR ini masih terlihat di wilayah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, pada akhir Agustus hingga minggu pertama September.

Sementara itu, Nur Utami diduga diringkus polisi usai melaksanakan ibadah umrah pada awal September.

Nur Utami ditetapkan tersangka TPPU sindikat Fredy Pratama pada Sabtu (16/9/2023).

Pasangan suami-istri itu juga kerap ke Malaysia.

Diduga mereka mempunyai rumah dan bisnis usaha di sana.

Polisi Geledah Rumah Nur Utami di Pinrang

Tim Bareskrim Polri turun ke Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ada beberapa warga yang diamankan pada Minggu (10/9/2023) sekitar pukul 09.30 Wita.

Dari informasi yang dihimpun, warga sekitar diamankan itu berada di Kampung Dara yang ada di daerah Tasokkoe.

Diduga anak buah dari terduga pelaku bandar narkoba inisial NN alias SR warga Pinrang itu sering berkumpul di daerah tersebut. Sehingga dilakukan penangkapan di situ.

Lurah Salo Darwin mengatakan ada 13 orang yang diamankan Mabes Polri pada saat itu.

“Iya betul, ada penangkapan dilakukan Tim Mabes Polri. Kejadiannya pada Minggu pagi. Awalnya, ada sekitar 13 orang yang diamankan. Namun, dari informasi yang saya dapat, sudah dilepas karena diduga tidak terlibat (peredaran narkoba),” kata Lurah Salo, Darwin kepada Tribun-Timur.com, Jumat (15/9/2023).

Darwin mengatakan dia mendampingi tim Mabes Polri saat penggeledahan di salah satu rumah yang diduga merupakan bandar narkoba di Pinrang berinisal NN alias SR.

Penggeledahan rumah pribadi NN alias SR di Tasokkoe, Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, pada Senin (11/9/2023).

“Geledah rumah NN alias SR itu dilakukan hari Senin. Saya dampingi tim Mabes Polri untuk geledah rumah kediaman pribadi NN yang berada di Tasokkoe,” ujarnya.

Namun, Darwis tidak tahu jelas apakah dari penggeledahan rumah tersebut ada orang dan barang bukti yang diamankan.

Bareskrim kemudian melakukan penyitaan aset kendaraan di rumah NN alias SR di Tasokkoe, Kelurahan Salo, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, pada Jumat (15/9/2023).

Dari informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, penyidik dari Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Mabes Polri menyita kendaraan NN alias SR berupa mobil fortuner dan mobil toyota hilux serta tiga motor berbagai merek.

“Iya betul, ada penyitaan aset berupa kendaraan di rumah Bapak NN alias SR pada Jumat, (15/9/2023) siang. Penyitaan aset ini dilakukan oleh pihak Mabes Polri,” kata Darwin

Dikatakan, saat penyitaan aset kendaraan itu, disaksikan langsung oleh orang tua NN alias SR.

“Ada orang tua dari NN saat penyitaan aset berupa kendaraan itu,” ujarnya.

Darwin menuturkan tidak tahu pasti berapa aset yang disita dari rumah terduga bandar narkoba jaringan Fredy Pratama itu.

“Saya mendampingi. Tapi, tidak tahu detail aset yang disita. Namun, yang saya lihat itu, mobil fortuner dan hilux itu disita polisi. Kemudian ada tiga motor berbagai merek. Salah satunya motor rx king model lama,” tuturnya.

Dia menuturkan, pihak Mabes Polri menyuruhnya untuk mendampingi penggeledahan dan penyitaan aset yang ada di dua rumah NN.

“Rumahnya (NN) ada dua dan itu berdekatan. Hanya dinding yang menjadi sekat. Dari Mabes Polri minta saya untuk menyaksikan atau mendampingi dimulai dari penggeledahan hingga penyitaan di dua rumah tersebut,” ungkapnya.

Nur Utami Tahu Suami Bandar Narkoba

Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi menguak jika Nur Utami selebgram Makassar sudah tahu suaminya S sebagai bandar narkoba.

Bahkan Nur Utami tahu pekerjaan haram suaminya jauh sebelum keduanya memutuskan menikah.

“Oh sudah (tahu), jadi sejak awal sebelum mereka menikah antara NU dan S, itu mereka sudah saling mengenal,” kata Jayadi kepada wartawan, Senin (18/9/2023).

Jayadi menyebut jika S ternyata seorang residivis dan sudah divonis atas kasus peredaran narkoba.

Saat menjalani masa hukumannya di Lembaga Permasyarakatan (lapas), Nur dan S saling mengenal hingga akhirnya menikah.

“Jadi mereka berkenalan ketika si S ini berada di lapas terkait kasus narkotika. Jadi kasus sebelumnya, S pernah dilakukan penahanan di proses kemudian divonis di lapas dan menjalani di lapas, kemudian berkenalan lah S dengan NU,” ucapnya.

“Nah dalam perjalanannya, NU mengetahui bahwa pekerjaaan S adalah sebagai bandar yang ada di wilayah Sulawesi Selatan,” sambungnya.

Polisi Tangkap 800 Orang Lebih Jaringan Fredy Pratama

Polri telah menangkap 884 orang tersangka yang terafiliasi bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional, Fredy Pratama.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut pengungkapan ini merupakan periode penangkapan pada 2020-2023.

“Jumlah tersangka pada periode 2020 sampai dengan 2023 adalah sebanyak 884 tersangka,” kata Wahyu dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Wahyu mengatakan dalam periode yang sama, pihaknya juga sudah menyita 10,2 ton sabu milik gembong besar tersebut.

“Tahun 2020-2023 ada 408 laporan polisi dan total barang bukti yang disita sebanyak 10,2 ton sabu yang terafiliasi dengan kelompok Fredy Pratama ini,” ucapnya.

“Sementara untuk barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 116.346 butir,” sambungnya.

Di sisi lain, baru-baru ini, Bareskrim Polri menangkap 39 anak buah bandar besar narkoba jaringan Internasional, Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova.

Berdasarkan analisa yang ada, para kaki tangan Fredy Pratama ini berhasil menyelundupkan narkoba ke Indonesia meski Fredy sudah masuk dalam daftar buronan sejak 2014 lalu.

“Setelah dicek dan didalami oleh melalui analisa yang dilakukan oleh tim di Mabes Polri, ditelusuri bahwa sindikat yang mengedarkan narkoba di Indonesia ini bermuara pada satu orang Fredy Pratama,” kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dalam konferensi pers, Selasa (12/9/2023).

“Setiap bulannya sindikat ini mampu menyelundupkan Sabu dan Ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilo dengan menyamarkan sabu kedalam kemasan teh,” jelasnya.

Wahyu mengatakan anak buah Fredy Pratama tersebar di sejumlah daerah dan memiliki tugasnya masing-masing.

Ia menjelaskan beberapa anak buah Fredy Pratama yang berhasil ditangkap merupakan K alias R yang berperan sebagai pengendali operasional di Indonesia. Kemudian NFM sebagai pengendali keuangan Fredy Pratama.

Selanjutnya sebagai koordinator dokumen palsu berinisial AR. Sementara DFM sebagai pembuat dokumen palsu KTP dan rekening palsu.

Selain itu FA dan SA yang berperan sebagai kurir uang tunai di luar negeri. Sedangkan bertugas sebagai koordinator pengumpul uang tunai KI serta P, YP, dan DS sebagai koordinator penarikan uang.

Terakhir, anak buah Fredy berinisial FR dan AF yang berperan sebagai kurir pembawa sabu.