S@dis! Danramil Aradide Papua Diduga Ditemb@k OPM Hingga Tew@s

620 views


Danramil 04 Aradide, Letda Inf. Oktovianus Sogalrey, ditemukan meninggal di ruas jalan Trans Enarotali – Aradide, Kampung Pasir Putih, Distrik Eladide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah pada Kamis siang (11/4/2024).

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI, Izak Pangemanan mengakui, masih menunggu laporan dari Dandim 1703 Deiyai, Provinsi Papua Tengah.

“Kita masih tunggu info dari Dandim Deiyai,” ungkap Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan seperti dikutip dari Antara, Kamis (11/4/2024).

Sementara itu, data yang dihimpun Antara, terungkap jenazah Letda Inf Oktovianus Sogalrey yang menjabat sebagai Danramil 04 Aradide ditemukan meninggal di jalan Trans Enarotali – Aradide.

Korban terlihat keluar dari rumah Rabu (10/4) sekitar pukul 16.00 WIT hendak menuju ke Pelabuhan Pasir dengan menggunakan sepeda motor .

Kamis pagi (11/4) sekitar pukul 09.00 WIT, masyarakat melaporkan ditemukannya jenazah 04 Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey di ruas jalan Trans Enarotali – Aradide, dengan luka robek akibat senjata tajam pada bagian kepala belakang.

Saat ditemukan sepeda motor yang digunakan korban tidak ditemukan dan hingga kini belum diketahui siapa pelaku penganiaya hingga menewaskan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Sementara itu, di media sosial X beredar video detik-detik penyerangan yang dilakukan kelompok diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) hingga menewaskan Danramil 04 Aradide, Letda Inf. Oktovianus Sogalrey.

Akun media sosial @RandomWorldWar, menyebutkan bahwa kelompok separatis/teroris OPM melakukan aksi penembakan yang memakan korban Danramil 1703-04/Aradide, Kabupaten Paniai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Puspen TNI terkait penyerangan yang sampai menewaskan Danramil Aradide, Oktovianus Sogalrey.(*)

Prajurit TNI Gugur Lagi,Danramil Aradide Papua Letda Inf Oktovianus Tewas di Jalan Ditembak OPM

Prajurit TNI kembali gugur, Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey tewas ditemukan di jalan usai ditembak OPM.

Kejadian gugurnya Danramil di Papua ini hingga trending di X (dulu Twitter) dan beredar viral videonya.

Jenazah Danramil Letda Inf Oktovianus Sogalrey ditemukan di jalan.

Natalis Degei, seorang warga Aradide kepada Tribun-Papua.com, Kamis (11/04/2025), mengatakan, Danramil Aradide ditembak oleh pada TPNPB-OPM.

“Benar, Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey ditembak mati oleh TPNPB-OPM, pada pagi sekitar pukul 08:40 WIT.”

“Danramil Aradide ini ditembak mati oleh TPNPB-OPM,di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Osea E Boma,” terang Natalis.

Natalis menjelaskan, setelah menembak mati, pasukan TPNPB-OPM lari meninggalkan mayatnya di jalan menuju pelabuhan Pasir Putih.

“Setelah menembak, pasukan TPNPB-OPM lari bersembunyi, meninggalkan Jenazah Danramil di jalan,” ujarnya.

Natalis menambahkan, setelah masyarakat menemukan jenazah almarhum, warga tersebut menghubungi warga sekitar.

“Kami langsung Menghubungi pihak keamanan, dan pihak keaman sudah mengevakuasi Jenazahnya.”

“Masyarakat yang hendak menuju ke pelabuhan, mereka menemukan mayat tersebut dan langsung menghubungi kami, dan kami langsung turun memastikan ke TKP.”

“Setelah memastikan, kami langsung menghubungi pihak keamanan.

Sekitar pukul 11.00 WOT, TNI dan Polisi datang langsung mengevakuasi Jenazah Danramil, mereka bawah Jenazah ke Koramil 1703-04 Aradide,” pungkasnya.

Kapolres Paniai, AKBP Abdus Syukur Felani pun membenarkan kejadian tersebut.

“Memang benar, kami telah mengevakuasi jenazah Danramil Oktovianus, namun saat ini kami masih mendalami kasusnya,” kata Kapolres Abdus.

Bukan KKB, Tapi Kembali ke OPM

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, pihaknya tidak lagi menamakan kelompok bersenjata yang mendorong Papua merdeka sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB), tetapi kembali lagi disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Karena dari mereka sendiri menamakan diri TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) sehingga sama dengan OPM,” terang Agus di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).

Ia melanjutkan, OPM sudah melakukan teror dan pembunuhan terhadap masyarakat serta anggota TNI-Polri.

Mereka pun dengan tegas memerkosa guru dan tenaga kesehatan di sana. Oleh sebab itu, TNI tidak akan tinggal diam.

“Saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam suatu negara,” ujar dia.

Agus menekankan, anggota TNI yang bertugas di Papua tidak hanya bekerja untuk mengamankan wilayah dan masyarakat.

Ada yang bertugas untuk memberikan pendidikan ke anak-anak dan memberi pelayanan kesehatan.

Akan tetapi, ketika sedang menjalankan misi kemanusiaan itu, Agus menyebutkan, anggotanya selalu diganggu oleh OPM.

“Padahal, kami akan memberikan bantuan pelayanan masyarakat kepada masyarakat di sana. Masak harus didiamkan?” kata dia. (*)

Danramil di Papua Tewas Ditembak OPM, Korban Sempat Dibacok Secara Brutal

Danramil 1703-04/Aradide Letda Inf OS tewas diserang OPM di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kab. Paniai, Prov. Papua Tengah, Rabu (10/4). Mayatnya baru ditemukan pada Kamis (11/4) pagi.

Dalam video yang diterima, tampak anggota OPM tersebut sudah menunggu korban melintas di salah satu jalan yang sepi. Pelaku langsung menembak korban hingga terjatuh dari motornya.

Setelahnya pelaku menyerang korban dengan senjata tajam. Tampak beberapa kali pelaku membacok korban secara brutal.

“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan kepada kumparan.

Candra menyebut, awalnya rekan-rekannya tak tahu keberadaan korban usai meninggalkan Makoramil 1703-4/Aradide sore hari Rabu (10/4). Setelah dicari korban ditemukan tewas pada besok paginya.

“Saat ini Jenazah almarhum akan dievakuasi ke Enarotali, kemudian dibawa ke Nabire,” tutup Candra.(*)

Danramil Aradide Ditembak Mati OPM, Ini Kata Kapendam Cenderawasih

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan, satu anggotanya yakni Letda Inf Oktovianus Sogalrey diserang dan ditembak mati oleh pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Penembakan itu terjadi di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Papua Selatan, pada Rabu sore, 10 April 2024.

“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Candra melalui keterangan tertulis yang dibagikannya pada Jumat, 12 April 2024.

Kronologi pembunuhan anggota TNI itu terjadi ketika Sogalrey keluar dari Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) 1703-4 Aradide pada Rabu sore, namun tidak kembali hingga esok harinya. Pencarian lantas dilakukan. Danramil Aradide itu ditemukan di Jalan Trans Paniai-Intan Jaya Papua dalam keadaan sudah meninggal karena diserang dan ditembak oleh OPM.

“Saat ini jenazah almarhum akan dievakuasi ke Enarotali, kemudian dibawa ke Nabire,” kata Chandra.

Penjelasan TPNPB OPM Soal Satu Anggota TNI yang Ditembak Mati OPM

Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda mengklaim telah menembak mati Danramil Paniai Letda Inf Oktovianus Sogalrey, Rabu. Markas Pusat Komnas TPNPB menerima laporan resmi dari Pimpinan TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai pada Kamis, 11 April 2024.

Dengan tewasnya anggota TNI itu, manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM mengklaim wilayah Paniai merupakan daerah konflik bersenjata antara OPM dan TNI-Polri. TPNPB-OPM mengimbau kepada warga Indonesia segera meninggalkan wilayah Paniai.

“Jika Anda tidak mengindahkan maka anda bagian dari Indonesian Security Forces dan akan menjadi target tembak oleh Pasukan TPNPB,” ujar Panglima Tinggi TPNPB-OPM Jenderal Goliath Naman Tabuni, Kamis, 11 Kamis 2024, dalam keterangan tertulis.

Pembunuhan anggota TNI itu terjadi ketika Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Mayor Osea Satu Boma menyerangnya di Jalan Trans Paniai- Intan Jaya Papua pada Rabu pukul 17.00. Dalam penyerangan itu, Danramil Letda Inf Oktovianus Sogalrey tewas tertembak.

“Kami yang lakukan dan kami siap bertanggung jawab atas aksi penyerangan ini,” kata Komandan Operasi Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Osea Satu Boma dalam keterangan tertulis OPM.

OPM menyatakan, apa dilakukannya bukan untuk mencari uang, jabatan, atau pembangunan. OPM mengklaim berusaha mewujudkan revolusi untuk memerdekakan Papua.