Kisah Haru Kematian Artis Kawakan ini Tanpa Ada Satupun Sahabat yang Mengantarnya, Akhirnya Dimakamkan oleh Rombongan Ojek Online


Innalillahi, miris artis ini meninggal tanpa kehadiran sahabat selebritis hingga diantarkan ke peristirahatan terakhirnya oleh ojol.

Pada tahun 2017 lalu, dunia hiburan Tanah Air sempat dihebohkan dengan meninggalnya seorang artis kawakan. Sosok itu adalah artis senior bernama Laila Sari.

Laila Sari diketahui meninggal dunia pada 20 November 2017 pada usia 82 tahun.

Laila Sari disebut-sebut meninggal dunia usai mengalami kelelahan setelah pulang syuting dari salah satu program TV. Namun sebuah kisah pedih muncul dari kabar meninggalnya sosok Laila Sari.

Figur artis serba bisa Laila Sari yang meninggal dunia dalam usia 82 tahun telah menyisakan kenangan manis bagi anak angkatnya, Maya Sari.

Dalam wawancara di rumah duka Laila di kawasan Tangkiwood, Jakarta Barat, Senin (20/11/2017) malam, Maya mengatakan bahwa semasa hidupnya Laila ia kenal sebagai figur ibu yang menyayangi anaknya.

Mama selalu sayang saya. Kalau saya sakit selalu dijagain mama, kalau lagi berantem selalu dijagain mama.

Pokoknya selalu perhatiin saya kata Maya. Itu kalau ada makanan selalu nyisihin buat saya, ucap Maya. Kini Laila telah berpulang untuk selamanya pada Senin (20/11/2017), pukul 19.30 WIB.

Dia diduga jatuh di kamar mandi sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Disebutkan jika tak ada satupun sahabat artis yang hadir melayat dalam acara pemakaman tersebut.

Laila Sari justru diantar rombongan ojek online yang tak dikenal untuk ke tempat peristirahat terakhirnya di TPU Karet Bivak, Tanah Abang.

Dikutip dari Pop.Grid.ID, Kamis (15/7/2021), ambulans yang mengantar Laila diiringi ratusan pengemudi ojek online.

Terlihat puluhan pengendara motor yang mengenakan jaket berwarna hitam dengan strip hijau dan abu-abu,

memarkirkan motornya di dekat ambulans, yang kemudian ikut membantu mengangkat jenazah Laila ke liang lahatnya, yang berjarak sekitar 100 meter dari ambulans.

Tidak hanya mengantarkan saja, tetapi ratusan pengojek aplikasi itu mengikuti proses pemakaman hingga selesai.

Para driver ojek online itu tidak hanya berasal dari kawasan dekat rumah Laila. Mereka yang tinggal jauh dari rumah duka, rela datang khusus mengantar dan memberikan penghormatan terakhir bagi artis senior itu

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Kamis (15/7/2021), salah satu pengemudi ojek online, Hendra Dermawan, mengungkapkan kedatangan mereka adalah bentuk dari solidaritas meski mereka pribadi tidak kenal betul dengan Laila Sari.

Komunitas saya sejabodetabek dari kemaren udah rencana, pengawalan buat Mak Laila. Walaupun kami nggak saling kenal, ujarnya.

Rombongan pengemudi ojek online ini datang dengan sukarela membantu proses pemakaman Laila Sari.

Kami menetralisir jalan, bela-belain datang dari Bekasi. Ini bentuk solidaritas dari ojek online, kami nggak ada disuruh, yang penting jangan sampe ganggu yang lain, ucap Hendra lagi.

Suami Suka Beri Uang Ke Orangtuanya Diam-diam, Tapi Mertuanya Gak Dikasih, Bagaimana Ini Ustadz?

Aku seseorang bunda rumah tangga. Dahulu pendapatan suami aku senang aku yang menata, alhamdulillah aku tidak sempat kurang ingat berikan sedikit bikin mertua serta orang berumur aku.

Tetapi saat ini suami aku yang ngatur. Ia membagikan sedikit bikin ibunya, namun tidak membagikan bikin orang berumur aku. Betul, aku jadi kecewa serta kasian memandang orang berumur aku tidak dikasih beberapa pendapatan suami aku.

Apakah kesalahan kalau aku menyisihkan beberapa duit yang diserahkan suami aku bikin orang berumur aku? Serta apakah suami aku berdosa sebab tidak membagikan gajinya lagi pada aku? Sebab cuma ala kadarnya saja suami aku mmberikan duit pada aku?? bantu pencerahannya. Dapat kasih

Balasan:

Ibu… yang dirahmati Allah. Salah satu kunci kesempurnaan serta keceriaan rumah tangga merupakan terdapatnya komunikasi yang intens antara suami serta istri. Bermacam kasus yang mengganjal dapat dimusyawarahkan dengan bagus dengan pendamping kita. Hal pengasuhan anak, pengaturan rumah hingga permasalahan nafkah.

Ada pula hal nafkah berbentuk modul, memanglah tidak terdapat peranan untuk suami buat memberitahukan pada istri hal besaran pendapatan ataupun pemasukan yang ia miliki. Tetapi suami harus membagikan nafkah yang lumayan pada keluarganya.

Nafkah yang diartikan di mari merupakan keinginan tiap hari buat satu keluarga ialah anak serta istrinya. Inilah prioritas awal yang wajib dicukupi oleh suami. Pasti saja memo berartinya, kita tidak diperbolehkan abur dalam membelanjakan harta, tetapi pula tidak bisa pelit apabila sanggup, sampai- sampai istilahnya tiap hari makannya cuma nasi dengan lauk tahu- tempe lalu.

Di dalam al- Qur’ an, Allah Subhanahu wa ta’ versi membeberkan sifat- sifat hamba- Nya yang agung dan hendak memperoleh hidmat berbentuk kayangan, salah satunya merupakan yang tidak abur pula tidak kikir.“ Serta banyak orang yang bila membelanjakan( harta), mereka tidak kelewatan, serta tidak( pula) kikir, serta merupakan( pembelanjaan itu) di tengah- tengah antara yang begitu.”( QS. Al- Furqan: 67)

Sehabis lumayan buat nafkah istri serta buah hatinya, bila pemasukan suami itu sedang berlebih, hingga dalam bagan birrul walidain ataupun mengabdi pada kedua orang berumur, beliau diharuskan berikan nafkah pula pada orang tuanya yang telah tidak dapat lagi bertugas. Tetapi, bila orang tuanya sanggup memenuhi keinginan hidupnya sendiri, hingga ketetapannya sunnah membagikan beberapa pemasukan pada orang berumur.

Dalam suatu hadits Sahih Riwayat Mukmin, dibilang kalau Aisyah Radhiyallahu‘ anha menanya pada Rasulullah Shallallahu‘ alaihi wa sallam,“ Siapakah yang berkuasa kepada seseorang perempuan?” Rasulullah menanggapi,“ Suaminya( bila telah menikah).”

Aisyah menanya lagi,“ Siapakah yang berkuasa kepada seseorang pria?” Rasulullah menanggapi,“ Ibunya.”( HR. Mukmin)

Dalam cerita lain, sesuatu hari tiba seseorang pria pada Rasulullah, beliau mengatakan,“ Yaa Rasulullah, aku mempunyai harta serta anak, serta gimana bila ayah aku membutuhkan harta aku itu?” Rasulullah menanggapi,“ Kalian serta hartamu merupakan kepunyaan ayahmu.”( HR. Ibnu Majah serta Ath Thabrani)

Hal nafkah pada mertua, ketetapannya pula sunnah. Yang harus menanggung keinginan mertua apabila memanglah mereka telah tidak bertugas merupakan anak laki- lakinya. Ada pula menantu, ketetapannya bukanlah harus. Cuma saja, amat direkomendasikan apabila memanglah menantu itu sanggup sebaliknya mertuanya amat menginginkan. Sebab bagaimanapun, mertua merupakan orang berumur yang sudah memberikan anak perempuannya buat dijadikan istri oleh menantunya itu.

Akhirnya, betapa bagusnya dikomunikasikan dengan suami Bunda, kenapa pengaturan belanjanya berganti jadi begitu. Bila alibi suami dapat dibenarkan, semacam jumlah penghasilannya lagi menurun, hingga bagaikan seseorang istri, Bunda wajib memaklumi.

Ada pula apabila Bunda merasa duit dari suami buat Bunda lebih, hingga amat bagus apabila diserahkan pada orang berumur Bunda, bagaikan wujud abdi pada orang berumur.

Begitu balasan dari kita, mudah- mudahan berguna. Wallahu a’ lam.