Gak Masalah Anaknya Doyan Celap-celup? Emma Fauziah Akui Vicky Prasetyo Punya Anak di Luar Nikah


Ibu Vicky Prasetyo, Emma Fauziah mengakui soal kabar putranya memiliki anak di luar nikah sebelum menikah dengan Kalina Oktarani. Kabar Vicky memiliki anak di luar nikah awalnya dibongkar oleh Kalina belum lama ini.

Emma Fauziah sendiri baru mengetahui perceraian Vicky dan Kalina baru-baru ini. Pasalnya setelah menikah dengan mantan istri Deddy Corbuzier itu, Vicky jarang komunikasi dengan Emma.

“Saya tahunya dengarnya sudah berpisah saja, saya juga jarang telepon sih sama Vicky apalagi, semenjak itu menikah sama dia juga sudah jarang komunikasi sampai sekarang,” kata Emma Fauziah, di kanal YouTube STARPRO Indonesia, Rabu (2/3).

Emma berusaha berpikir positif mengapa sang putra jarang menghubunginya. “Kalau dulu kan saya telepon Vicky itu kan hampir tiap hari, begitu berumah tangga sama dia, saya jarang telepon. Kenapa? Jarang diangkat, mungkin punya kehidupan lain, saya positif saja,” ujarnya.

Disisi lain, Emma tak menampik kabar Vicky punya anak diluar nikah dengan perempuan lain sebelum Kalina. Bahkan, saat pertama kali bertemu dengan Kalina, Emma sudah bicara soal anak Vicky itu.

“Sebelum Kalina menikah pertemuan kita pertama sama Kalina di Hotel Horrison saya sudah bilang kalau Vicky itu mempunyai anak namanya Samsons, saya bilang,” ungkapnya.

Emma menjelaskan, anak tersebut lahir setelah Vicky Prasetyo cerai dari Angel Lelga. “Saya bilang sama Kalina ‘dia punya anak namanya Samsons umurnya sekian’ tanya Kalina, enggak ada yang ditutupi. Dia sudah dua tahun, dari pertama dia bercerai sama yang berkerudung itu nggak lama habis pulang dari itu, dia punya bayi,” sambung ibu Vicky.

Kabar Vicky Prasetyo memiliki buah hati di luar nikah muncul pertama kali dari Kalina Oktarani. Kata Kalina, sang gladiator pernah memiliki hubungan dengan mantan istrinya yang pertama, Rama Nuraini setelah cerai dari Angel Lelga.

Viral Kisah Angaran Keluarga yang Berpenghasilan Rp 2 Juta Perbulan tapi bisa Cicil Rumah hingga Sedekah

Terdengar mudah, namun sulit saat dipraketekkan. Begitulah kira-kira gambaran dalam mengatur keuangan rumah tangga, yang menjadi ‘PR’ bagi para ibu rumah tangga (IRT).

Apalagi, pemasukan tidak sepadan dengan pengeluaran.

Sama seperti halnya dengan IRT asal Pekalongan yang sedang viral di media sosial ini. Dahulu, ia juga mengalami kesulitans seperti itu, ia bahkan harus utang ke warung demi dapur tetap ngebul.

Tapi masalah itu segera teratasi saat dirinya mulai tersadar untuk membuat catatan rincian anggaran keluarga.

Melalui catatan kertasnya, ia berhasil membagi-bagi uang untuk setiap kebutuhan, mulai dari membeli gas, belanja mingguan dan bulanan, listrik, uang sekolah dan jajan anak, bensin suami untuk bekerja hingga anggaran menyicil KPR sebesar Rp 850.000, dari pemasukan ia dan suami sebesar Rp 2.700.000.

Dan hasilnya, anggaran masih sisa Rp 170.000. Dimana sisa uang ini dialokasikannya untuk sedekah, dana darurat, family time hingga diberikan ke orangtua.

Ya, itulah yang menjadi poin menakjubkannya. Meski mempunyai pemasukan tak besar dan terbilang pas-pasan, IRT ini masih menyisihkan untuk hal-hal mulia seperti sedekah dan memberi orangtua.

“Kalau untuk sedekah bisa dari berbagai cara sesuai kemampuan kita mulai dari membantu orang dekat kita atau ke masjid,” tuturnya, dilansir TribunSolo.com.

“Memberikan sesuatu ke orang tua kan tidak harus uang jadinya saya suka belikan sesuatu,” kata sang IRT. (sumber: palingseru)

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Bagi mereka yang memiliki penghasilan tidak terlalu besar, tentu harus mempunyai strategi yang tepat agar operasional rumah tangga tetap berjalan optimal. Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta atau bahkan kurang sebenarnya tidak mustahil asal Anda tahu triknya.

Nah, simak panduan berikut untuk menambah wawasan Anda.

1. Membuat Perencanaan Keuangan Setiap Bulan

Lakukan evaluasi dahulu berapa total pendapatan yang didapatkan setiap bulan dari berbagai sumber. Ini akan membantu Anda untuk bersikap obyektif tanpa perlu terlalu kikir. Yang paling penting adalah menyesuaikan ketersediaan dana dengan pengeluaran sebaik mungkin.

Utamakan pengeluaran untuk kebutuhan pokok, seperti berbelanja bulanan, membayar tagihan rutin, biaya sekolah dan membayar cicilan pinjaman jika ada.

2. Menyimpan Dana Darurat

Baik pasangan baru atau sudah lama wajib mengatur dana darurat. Ini sebagaimana yang direkomendasikan oleh Jane Nowak, seorang konsultan keuangan dari Amerika Serikat. Dana darurat adalah tabungan yang sama sekali tak boleh digunakan selain pada kondisi darurat.

Pengertian darurat memang sangat subyektif dan Anda dapat membuat kesepakatan sendiri bersama pasangan. Misalnya saat kepala keluarga tiba-tiba di PHK, perbaikan rumah mendadak, atau ada anggota keluarga yang sakit parah.

Mempunyai tabungan darurat akan memudahkan Anda menerapkan cara mengatur keuangan di masa sulit sebelum menemukan jalan keluar.

3. Cermat Mengatur Bajet Belanja

Parent Pinters, terutama para ibu harus cermat memilih cara mengatur keuangan bulanan dan mempunyai mental baja untuk merealisasikannya. Pastikan berpedoman pada rencana keuangan yang sudah dibuat walaupun godaan berbelanja ada dimana-mana. Ini untuk menghindari pengeluaran yang tidak terlalu diperlukan.

Cara paling mudah yang dapat dipraktekkan adalah selalu membawa catatan saat belanja bulanan dan hindari kebiasaan berkeliling untuk “melihat-lihat”. Pastikan tidak membeli sesuatu di luar catatan tersebut agar tidak boros.

4. Menabung dan Berinvestasi

Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan penghasilan minim memang tidak mudah, apalagi jika harus menyisihkan uang untuk menabung. Menghemat pengeluaran adalah satu-satunya cara agar gaji bulanan masih tersisa untuk disimpan. Caranya adalah memperkecil pengeluaran dana yang tergolong konsumtif.

Misalnya menghentikan kebiasaan nongkrong di café, nonton di bioskop setiap pekan, atau berbelanja pakaian setiap bulan. Agar niat menabung terealisasi, setiap bulan saat menerima gaji segera sisihkan sekian persen untuk ditabung. Jumlah idealnya adalah 30% dari total gaji, tetapi jika tak memungkinkan paling sedikit adalah 10%.

Buat rekening baru tanpa ATM untuk menyimpan tabungan ini agar tidak tergoda untuk mengambilnya.

6. Berinvestasi

Menabung erat kaitannya dengan berinvestasi. Sebaiknya tidak hanya berhenti pada menyimpan uang saja melainkan mengembangkannya agar jumlahnya semakin banyak. Saat ini semakin mudah memilih instrumen investasi yang dapat disesuaikan dengan ketersediaan dana.

Parent Pinters dapat memilih investasi emas, reksadana, tabungan berjangka, dan lain-lain. Bicarakan hal ini dengan konsultan finansial terpercaya.

Menyediakan Dana Pendidikan Untuk Anak

Setelah mengetahui cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros, Anda juga perlu tahu bagaimana mempersiapkan masa depan anak. Salah satunya dengan menyediakan dana pendidikan yang memadai.

Setiap tahun biaya sekolah semakin melangit apalagi jika Anda bercita-cita mendaftarkan buah hati di lembaga pendidikan terbaik. Belum lagi mendaftarkannya ke berbagai kursus untuk meningkatkan potensi buah hati. Semua ini tentu memerlukan dana yang cukup besar.

Inilah beberapa hal yang perlu Anda lakukan dalam manajemen keuangan rumah tangga untuk mempersiapkan masa depan terbaik untuk anak.

Tentukan besarnya dana untuk biaya pendidikan anak mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Pilih lembaga pendidikan yang Anda cita-citakan untuk sekolah putra-putri Anda berikutnya lakukan survei tarif sekolahnya mulai dari uang pangkal, semester, dan lain-lain.

Buatlah perkiraan kenaikan biaya pendidikan agar Parent Pinters memiliki estimasi angka total biaya untuk setiap jenjang pendidikan.

Langkah selanjutnya adalah memilih instrumen simpanan atau investasi keuangan untuk merealisasikan target tarif pendidikan tersebut.

Jika memang jumlah penghasilan bulanan belum memungkinkan untuk disimpan sebagai dana pendidikan, Anda bisa membuat prioritas. Anda bisa memulai dari waktu yang terdekat, misalnya perencanaan untuk sekolah PAUD, TK, dan SD untuk anak. Lakukan secara bertahap untuk jenjang sekolah berikutnya.