Bukan Cuma 8 Orang,Sahabat Korban Geng Anak Vincent Rompies Sebut Pelaku Bully Sadis Ada Belasan


Pelaku perundungan terhadap korban yang merupakan siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, tak hanya berjumlah 8 orang.

Sebelumnya beredar viral kabar bahwa terkuak nama-nama para anggota geng hingga peran mereka dalam melakukan bully terhadap korban di selembar kertas.

Di dalam kertas tersebut, tercantum nama-nama pelaku berjumlah delapan orang.

Namun, terkuak fakta baru terkait kasus perundungan yang dilakukan oleh Geng Tai itu.

Ternyata, jumlah pelaku yang merundung korban lebih banyak dari itu.

“Untuk pelaku sebenarnya banyak, cuma yang di-up di Twitter (sekarang X) tuh yang sempat ada di tulisan kertas itu kan cuma 8 orang. Pelakunya lebih dari 8 orang,” kata sahabat korban, Arin Febriana pada Kamis (22/2/2024).

Menurut Arin, para pelaku yang merundung korban ada belasan orang.

“Sekitar ada 14 atau 12 orang yang terlibat. Cuma belum ke-up semuanya karena mungkin mereka juga lupa siapa aja yang melakukannya,” tambahnya.

Geng Tai, kata Arin merupakan geng ternama di sekolah tersebut.

Para anggotanya merupakan anak-anak sok jago.

Salah satu anak artis Vincent Rompies, dikabarkan terlibat dalam aksi perundungan tersebut.

“Sudah ada 9 tahun, tiap generasi selalu ada anak baru. Gitu-gitu terus,” pungkasnya.

Pernyataan resmi pihak sekolah
Humas Binus School Education, Haris Suhendra memberikan pernyataan resmi pihak sekolah terkait aksi perundungan tersebut.

“Kami menghargai adanya simpati publik yang begitu tinggi pada insiden kekerasan terhadap siswa BINUS SCHOOL Serpong.

Kejadian ini sangat berat bagi korban dan orang tua korban, dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah.
Doa dan dukungan kami tertuju untuk korban dan keluarga.

BINUS SCHOOL menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.

Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan

dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah.

Menghadapi insiden ini, kami selaku pihak sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya kami untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak.

Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung transparansi dalam insiden ini, izinkan kami menyampaikan fakta-fakta utama terkait insiden tersebut, sebagai berikut:

1. Insiden kekerasan yang dialami oleh siswa kami dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.

2. Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras.

3. Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib.

4. Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini.

Sekali lagi kami menekankan bahwa tidak ada alasan yang membenarkan segala bentuk kekerasan. Fokus utama sekolah saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga.

Sebagai Home for Learning, kami berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid kami sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik.”

Anak Vincent Rompies Dikeluarkan dari Sekolah Usai Viral Kasus Bullying ? Peran Ikat Korban ke Tiang

Berikut ini kabar tentang anak Vincent Rompies berinisial L dikeluarkan dari sekolah usai ramai kasus bullying.

Adapun peran L diketahui mengikat korban ke tiang.

L tak sendirian, ia diduga melakukan aksi bullying terhadap siswa.

Antara korban dan para pelaku adalah sama-sama siswa dari Binus School Serpong, Tangerang Selatan.

Kasus ini pun viral di media sosial setelah ramai dicuit oleh salah satu akun X (Twitter).

Seperti diketahui, kasus bullying kembali viral di media sosial.

Kasus ini ramai terungkap setelah sebuah akun X mengunggah cuitan.

Bahkan beberapa unggahan netizen lainnya adalah terkait bukti video dan foto kondisi korban.

Aksi bullying yang terjadi disebut-sebut melibatkan anak pesohor.

Mulai dari pejabat hingga artis tanah air ternama.

Sosok anak artis yang terlibat adalah diduga anak Vincent Rompies berinisial L.

L diduga melakukan aksi perundungan terhadap korban di Binus School Serpong.

Tak sendirian, L bersama teman-temannya melakukan aksi tak terpuji itu.

Bahkan L memiliki tugas tersendiri saat melakukan aksinya.

L bertugas mengikat korban ke tiang.

Lalu korban tak bisa berkutik sehingga dibully para siswa lainnya.

Dilansir dari TribunnewsSultra.com, teman korban bullying (AF) yang terjadi di Binus School Serpong, Tangerang Selatan membenarkan anak Vincent Rompies ikut terlibat dalam aksi perundungan.

AF mangatakan bahwa anak Vincent Rompies ikut serta mengikat korban ke tiang hingga terjadi bullying oleh para pelaku.

“L (anak Vincent) ikut serta dalam melakukan penganiayaan, yang saya tahu L itu bagian yang mengikat korban ke tiang,” ungkap AF dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (21/2/2024).

Diakui AF, bahwa korban sempat menceritakan dirinya saat menjadi korban bullying oleh siswa SMA Serpong.

Dikatakan AF, korban mengaku diancam jika membeberkan soal kejadian tersebut.

“Korban sempat diancam, kalau misalkan korban cerita tentang kejadian ini, korban tuh sempat diancam kayak pelaku bisa datangin rumah korban,” katanya.

Kemudian AF pun membenarkan L yang sudah resmi dikeluarkan dari sekolah terkait keterlibatan dalam kasus bullying.

Tak hanya anak Vincent Rompies, kata AF, ada tiga orang juga yang dikeluarkan dari sekolah.

“L itu udah resmi di drop out dari sekolah.”

“Tarus ada yang lainnya sekitar dua sampai tiga orang yang dalam proses dan juga sudaha ada yang di drop out.”

“Dan sebagian lagi itu di skorsing,” paparnya.

Sementara itu, pihak Binus School Serpong mengeluarkan seluruh siswa yang terlibat dalam kasus perundungan atau pembullyan yang viral.

Humas Binus School Serpong, Haris Suhendra mengatakan, bahwa pihaknya bekomitmen untuk mendukung transparansi dalam insiden tersebut.

“Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah,” kata Haris dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Rabu (21/2/2024).

Haris pun menyebut kejadian bullying yang dilakukan oleh sejumlah siswa yakni dilakukan di luar lingkungan dan di luar jam sekolah.

Setelah mendengar kabar tersebut, lantas pihak sekolah langsung melakukan investigasi secara intensif.

Adapun siswa yang terbukti terlibat dalam kasus tersebut mendapatkan sanksi dikeluarkan dari sekolah.

“Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif.”

“Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School,” terang Haris.

Sehingga pihak sekolah pun kini bakal fokus untuk memeberikan dukungan dan pendampingan terhadap korban.

“Kami selaku pihak sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya kami untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak,” ucapnya.(*)