Ustaz Yusuf Mansur ajarkan shalawat di mal untuk ambil barang tanpa bayar, warganet: Ustaz ngajarin maling!


Ustaz Yusuf Mansur masih jadi sorotan hingga saat ini. Namanya jadi perbincangan hangat usai video marah-marahnya viral di jagat maya.

Dalam video tersebut, Ustaz Yusuf Mansur blak-blakan butuh uang Rp1 triliun untuk perusahannya yaitu Paytren. Ia mengutarakan hal itu dengan nada tinggi hingga menggebrak meja.

Dari situ, cara dakwah Ustaz Yusuf Mansur juga jadi bahan perbincangan. Banyak yang menilai cara dakwahnya bak memaksa jamaah untuk bersedekah kepadanya.

Ternyata belum cukup sampai di situ, video lawas Ustaz Yusuf Mansur saat berdakwah kembali meramaikan jagat maya. Bahkan, videonya diedit kembali oleh warganet dengan ditambahkan bumbu komedi.

Kali ini, ayah dari Wirda Mansur itu mengaku sering mengucapkan shalawat di mal. “Saya sering shalawat di mal,” ucap Yusuf Mansur.

Penceramah sekaligus pengusaha itu mengaku tak perlu membayar barang yang ia ambil di mal karena shalawat tersebut.

“Dengan satu doa, barang-barang di mal yang saya tunjuk nggak ada yang saya bayar,” sambungnya.

Yusuf Mansur mengaku kalau barang yang ia inginkan tinggal ditunjuk, diambil, lalu pergi. Hal ini ia sarankan juga kepada jamaahnya.

“Pokoknya tunjuk, ambil, pergi. Ayo ikutin. Tunjuk, ambil, pergi,” tuturnya.

Namun, ia menegaskan kalau harus melakukan itu sambil shalawat. “Tapi sambil shalawat,” tegasnya.

Dalam video tersebut, terlihat pula tangkapan layar komentar warganet. Banyak yang menilai bahwa saran dari pria kelahiran 1976 itu tak masuk akal.

“Gue coba, gue digebukin satpam,” komentar warganet. “Pengen nyoba trs kalo ketangkep gue tunjukin aja ni vidio ajaran Yusuf Mansur,” timpal lainnya.

Cuplikan video tersebut juga diunggah ulang oleh akun Instagram @viral62com pada Rabu, 27 April 2022.

Kolom komentar dalam akun tersebut didominasi dengan komentar senada seperti komentar warganet sebelumnya. Banyak yang makin meragukan status Yusuf Mansur sebagai ustaz.

“Lah ini definisinya gmn, tunjuk,ambil n pergi? Nyolongggg donk itu nmnya min, ealah…..nyokap bokap gw mpe akhir hayatnya kagak ornh ngajarin bgitu. Wah….maap deh,” komentar warganet.

“Hadehhhh ngajarin maling,” kata warganet lain. “Tunjuk ….ambil…pergi…. Bonyokkk, di hajar massa,” tulis yang lainnya.

“Kok ustad bgini,” tutur yang lain. “Temen2 tolong jangan diikutin yg model gini,” ujar lainnya.

“İni shalawat kok utk ngambil sesuatu yg bkn hak kıta,” sahut warganet lain dengan emoji khawatir.***

Sedekah Ustaz Yusuf Mansur sangat distortif, begini harusnya kata kiai muda Nasih

Ustaz Yusuf Mansur sedang jadi perhatian, dia digugat sana sini oleh pihak yang merasa dirugikan investasinya. Mereka yang dirugikan menagih mana imbalan investasi berbalut sedekah yang kerap ia sampaikan.

Nah Pengasuh Pesantren-Sekolah Alam Nurul Furqon (Planet NUFO), Mohammad Nasih menilai konsep dan pemahanan sedekah oleh Ustaz Yusuf Mansur ini sangat distorsif, yang mengarahkan semata balasan sedekah dalah seolah langsung harta kekayaan.

Dalam Alquran memang ada kok banyak ayat yang menerangkan sedekah itu ada balasannya.

Tapi ya jangan sampai, dari kasus Ustaz Yusuf Mansur itu malah menyalahkan konsep balasan dalam sedekah, yang sudah jelas ditegaskan dalam Alquran. Mengapa demikian? Yuk simak yuk Sobat Hopers.

Mohammad Nasih menilai, yang tidak benar dari Ustaz Yusuf Mansur adalah dia mengarahkan jemaah untuk bersedekah untuk dirinya sendiri, alih-alih mengajak jemaahnya untuk sedekah kepada pihak yang disebutkan dalam Alquran.

Selain itu, penyampaian konsep sedekah Ustaz Yusuf Mansur, sedekah seolah otomatis dibalas dengan harta kekayaan.

Pemahaman Yusuf Mansur soal sedekah sangat distortif
Nah soal konsep sedekah, Nasih menyebutkan sedekah hendaknya diprioritaskan kepada orang-orang terdekat, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan, dan orang-orang yang meminta-minta dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan.

Prioritas itu sesuai yang disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 177.

Nah sayangnya, Nasih mencermati, Ustaz Yusuf Mansur tidak mengorientasi ajakan sedekah kepada pihak yang diprioritaskan dalam Alquran tersebut.

“Pemahaman Yusuf Mansur tentang sedekah sangat distortif. Itulah yang menyebabkan orang-orang yang terpengaruh oleh konsep sedekahnya bukan mendapatkan keajaiban sedekah, tetapi justru tertimpa “musibah”. Yang menyedekahkan motor mereka bukan mendapatkan mobil, tetapi bisa benar-benar jalan kaki,” kata Nasih yang merupakan dosen FISIP UMJ dikutip Hops.ID dari laman Baladena, Rabu 27 April 2022.

Nasih menjelaskan, konsep balasan sedekah banyak lho diulas di dalam Alquran. Tapi perlu utuh memahaminya.

Konsep pertama, sedekah akan dibalas dengan balasan yang lebih baik. Hal ini diterangkan dalam Surat Al Qashash ayat 84.

Nasih menuliskan, balasan kategori ini adalah level paling rendah, yaitu kebaikan seseorang akan dibalas Allah dengan kebaikan yang lebih baik.

Di dalam Alquran pula, Nasih melanjutkan, ada balasan 10 kali lipat untuk sedekah, yang jelas tertulis di dalam Surat Al Anam ayat 160. Ini konsep kedua soal balasan sedekah.

Nah Nasih mencermati, ayat ini lah yang jadi ‘senjata’ Ustaz Yusuf Mansur untuk menarik jemaah bersedekah spontan. Nasih mengulas, Ustaz Mansur menyebutkan konsep balasan sedekah 10 kali lipat ini sebagai konsep matematika sedekah.

Namun pemahaman ini agak distortif, sebab Ustaz Yusuf Mansur mengarahkan pemahaman ini pada balasan berupa harta.

“Dan seolah balasan Allah kepada pelaku sedekah adalah berupa harta kekayaan,” tulis Nasih.

Selain itu, ada ayat ketiga yang menyebutkan balasan sedekah akan dibalas 700 kali lipat yang diterangkan dalam Surat Al Baqarah ayat 261.

Tapi, Nasih mencermati lagi, Ustaz Yusuf Mansur jarang menggunakan ayat ini untuk mengajak jemaah kajiannya bersedekah.

Nasih sih menduganya, Ustaz Yusuf Mansur ogah pakai ayat ini karena keraguan orang akan tinggi, emang bener ya balasan sedekah bakalan 700 kali lipat. Unsur balasannya terlalu banyak banget, jemaah bisa ragu.

Ingin cepat kaya, layaknya orang berjudi
Nasih mengatakan dari sekian ayat soal balasan atas sedekah tersebut, ada ayat lain lho yang harusnya jadi perhatian dan renungan bagi mereka yang ingin sedekah.

Dalam Surat Al Furqan ayat 67, muslim diingatkan bila hendak sedekahkan hartanya janganlah berlebihan tapi ya jangan kikir juga. Yang tengah-tengah saja.

Untuk itu, Nasih mengatakan belajar dari kasus Ustaz Yusuf Mansur, konsep sedekah harta di dalam Alquran itu banyak, maka mestinya dipahami secara utuh.

Dari banyak ayat soal sedekah itu, Nasih mengatakan pemahaman yang bisa diambil adalah bersedekah itu mestinya sesuai dengan maqamnya atau posisinya atau kadar kemampuannya.

Kalau pejabat tinggi dan pengusaha kelas atas, kata Nasih, ya mereka kadar sedekahnya juga tinggi, dan sebaliknya orang yang biasa-biasa saja ya sedekahnya disesuaikan dong.

Nasih mengkritik juga mereka yang terpengaruh konsep sedekah distortif Ustaz Yusuf Mansur.

“Karena mereka sesungguhnya ingin menjadi kaya secara cepat, disebabkan oleh keadaan mereka yang sulit, maka mereka melakukannya bagaikan orang yang bermain judi,” tulis Nasih.

Nah belajar dari kasus kasus Ustaz Yusuf Mansur ini, mencerminkan para pemuka Islam ada PR untuk mencerdasakan umat supaya nggak gampang terbujuk rayu orang-orang yang menjanjikan sesuatu yang sebenarnya keliru.

Hendaknya soal pemberdayaan umat diarahkan dengan cara relevan, yaitu dengan punya usaha yang rasional dan riil.

“Dan dengan kecukupana finansial, mereka tidak akan mudah tergoda oleh iming-iming yang sesungguhnya hanya digunakan untuk melakukan penipuan. Dengan demikian, mereka akan terhindar dari orang-orang yang membungkus kepentingan mereka dengan dalil-dalil agama,” tulis Nasih.***